Guys, tau nggak sih, dari Amerika sampai Australia, mahasiswa-mahasiswa di berbagai universitas lagi gencar-gencarnya menuntut kampus mereka untuk berhenti mendanai atau terlibat dengan Israel. Yup, aksi-aksi demo dan duduk bersila ini lagi nge-trend di kampus-kampus, lho.
Columbia University Jadi Pusat Protes
Bicara soal pusat aktivisme, Columbia University di New York, yang notabene salah satu universitas top di AS, jadi salah satu yang terdepan. Sejak konflik di Gaza meledak, ada pro dan kontra yang bikin kampus ini seru banget. Bahkan, ada lebih dari 100 demonstran yang ditangkap karena mendirikan perkemahan di kampus, bro!
Ngapain sih Mereka Protes?
Para mahasiswa dan dosen yang pro-Palestina di Columbia dan tempat lain, mereka pengen universitasnya nggak lagi mendukung perusahaan yang cuan dari perang di Gaza. Serius deh, ini udah jadi isu besar dan bahkan menewaskan ribuan orang.
Dilansir dari Al Jazeera, pada tanggal 19 April, lebih dari 100 pengunjuk rasa ditangkap di kampus ketika polisi membersihkan perkemahan yang didirikan oleh mahasiswa.
Pada tanggal 22 April, administrator Columbia mengumumkan bahwa kelas akan diadakan dalam mode hybrid hingga akhir semester musim semi.
Protesnya Sampai ke Mana-mana!
Ini bukan cuma di Columbia aja, tapi udah meluas ke lebih dari 50 kampus di seluruh dunia, termasuk di Yale, Virginia Tech, sampe ke Universitas California di Berkeley. Bahkan, di Australia ada di University of Melbourne dan University of Sydney, di Kanada ada McGill University dan Concordia, di Perancis juga ada, sampai ke Italia dan Inggris. Berikut daftarnya:
Australia: Universitas Melbourne, Universitas Sydney
Kanada: Universitas McGill, Universitas Concordia
Perancis: Institut Studi Politik Paris (Ilmu Pengetahuan Po), Universitas Sorbonne
Italia: Universitas Sapienza
Inggris: Universitas Leeds, Universitas College London, Universitas Warwick
Amerika Serikat: Universitas Amerika, Universitas Negeri Arizona, Universitas Politeknik Negeri California, Columbia College Chicago, Universitas Columbia, Universitas Cornell, Universitas Drexel, Perguruan Tinggi Emerson, Universitas Emory, Institut Teknologi Mode, Universitas Georgetown, Humboldt, Universitas Indiana Bloomington, Institut Massachusetts Teknologi, Kampus East Lansing Universitas Negeri Michigan, Morehouse College, Universitas New York, Universitas Negeri Ohio, Universitas Rice, Universitas Roosevelt, Sekolah Institut Seni Chicago, Universitas Stanford, Universitas Swarthmore, Universitas Temple, The City College of New York , Sekolah Baru, Universitas Tufts, Universitas California Berkeley, Universitas California Los Angeles, Universitas Chicago, Universitas Colorado, Universitas Connecticut, Universitas Maryland Baltimore County, Universitas Michigan Ann Arbor, Universitas Minnesota, Universitas Baru Meksiko, Universitas North Carolina Charlotte, Universitas Pennsylvania, Universitas Pittsburgh, Universitas Southern California di Los Angeles, Universitas Texas Arlington, Universitas Texas Austin, Universitas Texas Dallas, Universitas Texas San Antonio, Universitas Vanderbilt, Virginia Tech , Universitas Washington, Universitas Yale dan Universitas George Washington
Ada yang Kena Tangkap?
Nah, di AS aja, dalam 10 hari terakhir, ada sekitar 900 mahasiswa dan dosen yang ditangkap gara-gara terus menuntut gencatan senjata di Gaza dan penghentian dukungan ke Israel. Beberapa di antaranya sampai kena skors atau bahkan di-DO dari kampus mereka.
Cerita dari Salah Satu Mahasiswa
Momodou Taal, salah satu dari empat mahasiswa Cornell yang kena skors karena mendirikan perkemahan, bilang kalo mereka yang protes ini sampe kena ancaman dan doxxing, loh. Bayangin, info pribadi mereka disebar tanpa izin di internet. Parahnya lagi, mereka nggak dapet perlindungan dari kampusnya.
Jadi, gerakan pro-Palestina ini bukan cuma sekadar demo biasa, tapi juga menandai kesadaran politik yang meningkat di kalangan mahasiswa. Mereka nggak cuma care dengan isu lokal, tapi juga geopolitik. Keren, kan? Ayo, kita ikuti terus perkembangannya!