Sejarah dan Makna Hari Raya Idul Adha

BudayaIslam
Views: 927

Idul Adha merupakan salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan di seluruh dunia. Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Qurban jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Idul Adha selalu identik dengan penyembelihan daging kurban. Selain itu, hari Raya Idul Adha juga disebut lebaran Haji yang  merupakan puncak ibadah haji bagi mereka yang mampu menjalankan. Lantas bagaimana sejarah dan makna Hari Raya Idul Adha? Simak pembahasannya di bawah ini.

Sejarah Idul Adha

Sejarah Idul Adha dimulai dari kisah Nabi Ibrahim AS yang dikaruniai seorang anak oleh Allah SWT, yaitu Ismail setelah penantian yang cukup panjang. Ketika Nabi Ismail menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim mendapatkan wahyu untuk menyembelih putranya sendiri. Tentunya hal tersebut sangat menggetarkan hatinya, namun karena Nabi Ibrahim adalah orang yang patuh pada perintah Allah, maka ia menaati perintah tersebut. Ia menceritakan hal tersebut kepada anaknya yaitu Nabi Ismail sebagaimana tertulis dalam al Quran surat Ash Shaffat ayat 102, yang artinya:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!”, Ismail menjawab: Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Melihat ketakwaan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, maka atas kehendak Allah penyembelihan Nabi Ismail digantikan dengan seekor domba atau kambing.

Makna Idul Adha bagi Umat Muslim

Makna Idul Adha dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita renungkan dan terapkan adalah rasa sabar, pengorbanan, ikhlas dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dari Nabi Ibrahim dan Ismail kita belajar untuk ikhlas dalam menjalankan semua perintah Allah SWT, dan sabar untuk merelakan apa yang kita miliki di dunia ini karena Allah SWT. Kita juga bisa mengambil hikmah dari pengorbanan, serta ketakwaan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT.

Sesuai dengan hadist Abu Hurairah Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Barangsiapa memiliki kelapangan rizki, lalu tidak menyembelih hewan qurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami sholat”. Dari hadist tersebut dapat ditarik kesimpulan bagi kita yang mampu, maka diwajibkan untuk melaksanakan kurban pada hari raya Idul Adha.

 

Mungkin Kamu juga suka

Daftar Libur Nasional Tahun 2023, Yuk Atur Cutimu Agar Liburan Bisa Lebih Panjang
Perbedaan Kalender Masehi, Hijriah, Jawa, dan Imlek/Cina

1 Komentar. Leave new

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed