Film The Roundup berhasil memecahkan rekor hingga tembus sembilan juta lebih penonton sejak hari pertama rilis di Korea Selatan. Berdasarkan data dari Dewan Perfilman Korea, The Roundup telah berhasil menjual tiket sejumlah 9.030.243 sampai hari Senin (6/6/2022) waktu Korea.
Angka tersebut menjadikan The Roundup film pertama yang mencetak sejarah dalam tiga tahun terakhir dan berhasil mengalahkan jumlah penonton dari Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang berada di posisi kedua. Angka yang berhasil diraih film The Roundup, membuat film tersebut hampir setara dengan film legendaris Veteran (2015) yang berhasil meraih 13 jutaan penonton.
The Roundup merupakan sekuel dari film The Outlaw yang cukup populer pada tahun 2017 lalu, dan berhasil melampaui jumlah penonton dari film aslinya. Diketahui The Outlaw berhasil meraih jumlah penonton sekitar 6 jutaan sampai akhir. Film garapan Sutradara Lee Sang yong ini juga dinobatkan sebagai film Korea terlaris dan mampu mengalahkan kepopuleran dari film Parasite (2019).
Selain memecahkan rekor dari jumlah penontonnya, film The Roundup juga berhasil meraih pendapatan yang luar biasa. Diketahui The Roundup memperoleh pendapatan senilai 15,3 juta dolar dalam Weekly Box Office Korea Selatan. Sedangkan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness memperoleh pendapatan senilai 1.5 juta dolar.
Kabar baik ini ditanggapi dengan gembira oleh semua pemain The Roundup. Mereka tidak menyangka jika film ini menerima sambutan hangat yang luar biasa dari para penonton setelah melewati masa pandemi.
Film The Roundup mengisahkan tentang perjalanan Ma Dong seok yang merupakan seorang detektif polisi. Ia bertugas mencari buronan hingga ke Vietnam. Namun, setibanya di Vietnam ia menemukan kasus pembunuhan berantai. Korban dari pembunuhan berantai tersebut adalah turis yang berasal dari Korea Selatan.
Ma Dong seok dengan timnya berusaha untuk menangkap dan mempelajari motif dari pembunuhan yang dilakukan oleh Kang Hae Sang. Kang Hae Sang adalah pembunuh berdarah dingin, ia tak segan untuk menghabisi nyawa orang demi uang. Pengejaran pun dilakukan dari Vietnam hingga ke Korea Selatan.