Awal Mula Ditetapkannya Tahun Baru Islam

BudayaIslam
Views: 1K

Tahun Baru Islam merupakan salah satu hari penting yang mengandung sejarah dan penuh makna bagi masyarakat muslim. Tahun baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram dalam kalender Islam. Pada tanggal tersebut sekaligus memperingati peristiwa hijrahnya nabi Muhammad SAW dan pengikutnya dari Mekah ke Madinah. Dalam sejarah tahun pertama Hijriah diprakarsai oleh Umar bin Khattab RA. Pada tahun 2022 ini, tahun baru Islam 1 Muharram 1444 itu bertepatan dengan tanggal 30 Juli 2022 masehi.

Asal Usul Tahun Baru Islam

Asal usul dimulainya kalender Islam adalah ketika Gubernur Bashrah, Abu Musa Al-Asyari menuliskan surat yang ditujukan untuk Khalifah Umar bin Khattab RA. Kepada pemimpin umat muslim tersebut beliau menyampaikan kebingungan tentang surat yang tidak memiliki tahun, karena kondisi saat itu umat muslim masih menggunakan peradaban Arab pra-Islam. 

Dalam peradaban pra-Islam umat muslim tidak mengenal angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal saja. Hal tersebut menjadi dasar terbentuknya kalender Islam. Selain itu, dengan adanya kalender Islam maka memudahkan penyimpanan surat-surat penting lainnya.

Umar bin Khattab berdiskusi dengan para sahabat untuk menentukan kalender Islam. Ada yang menyarankan penanggalan dimulai dari tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, ada juga yang memberikan saran penanggalan dimulai  pada tahun kematian Nabi Muhammad SAW. 

Kemudian Ali bin Abi Thalib memberikan usulan agar peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah dijadikan sebagai awal tahun baru Islam. Pendapat tersebut disetujui oleh semua sahabat sehingga dibuat kalender Islam atau kalender Hijriah. Penetapannya 1 Hijriah dilakukan pasca 17 tahun hijrah nabi Muhammad SAW atau 638 Masehi.

Penanggalan Hijriah dihitung berdasarkan siklus bulan mengelilingi matahari, berbeda dengan kalender Masehi yang dihitung berdasarkan siklus bumi mengelilingi matahari. Tahun Hijriah terdiri dari 12 bulan yang dimulai dengan bulan Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijah. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah dalam QS At-Taubah ayat 36.

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrik, itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”.

 

Mungkin Kamu juga suka

Review Film KKN di Desa Penari dan Perbedaannya dengan Kisah Nyata
Rekomendasi 4 Game yang Paling Seru dan Sering Ditonton

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed